Hadis: Berenang,Berkuda dan Memanah

:: Hadis 1 ::

Rasulullah ﷺ bersabda,

“Ajarilah anak-anakmu berenang,berkuda dan memanah”.

(HR. Bukhari & Muslim)

NOTA:

Hadis ini Maudhu' (Palsu) dan ia tidak terdapat di dalam Kitab Sahih al-Bukhari dan Muslim. Akan tetapi,yang benar ia adalah kata-kata ‘Umar al-Khattab:

:: Hadis 2 ::

dari ‘Umar bin al-Khattab,dia berkata,

“Ajarkanlah kepada anak-anak kamu,memanah,berenang dan menunggang kuda.”

(HR. Ibn Qutaibah [rujuk: ‘Uyun al-Akhbar,2/168]. Ibn ‘Abd Rabbih [rujuk: al-‘Iqd al-Farid,6/271]. Ibn al-Jauzi [rujuk: Manaqib ‘Umar,28])

NOTA:

Walaupun hadis 1 adalah hadis palsu,namun terdapat hadis sahih lain yang memberi isyarat tentang galakkan seseorang muslim untuk mempelajari perkara-perkara ini. Salah satunya,hadis berkaitan memanah:

:: Hadis 3 ::

dari Salamah bin al-Akwa‘,dia berkata,

“Nabi ﷺ melalui sekelompok orang daripada Bani Aslam yang sedang berlatih memanah. Maka Nabi ﷺ bersabda: ‘Panahlah wahai Bani Isma‘il,sesungguhnya moyang kamu (yakni Nabi Ibrahim) ialah orang yang pandai memanah. Panahlah dan aku bersama bani fulan’. Salah satu daripada kedua kelompok itu menahan tangan-tangan mereka (yakni tidak memanah). Rasulullah ﷺ bertanya: ‘Mengapa kamu tidak memanah?’ Mereka menjawab: ‘Bagaimana kami memanah sedangkan engkau bersama (berada di pihak) mereka?’ Nabi ﷺ bersabda: ‘Panahlah dan aku bersama kamu semua’.”

(HR. Bukhari,no.2899)

:: Hadis 4 ::

dari ‘Uqbah bin Amir,dia berkata,

“Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda ketika berada di atas mimbar: ‘Dan sedialah untuk menentang mereka (musuh yang menceroboh) dengan segala jenis kekuatan yang dapat kamu sediakan,ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (memanah),ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (memanah),ketahuilah sesungguhnya kekuatan itu adalah melempar (memanah)’.”

(HR. Muslim,no.1917)

NOTA:

Begitu juga tentang menunggang kuda,terdapat hadis lain tentang saranan dari Rasulullah ﷺ tentang menunggang kuda:

:: Hadis 5 ::

dari ‘Urwah bin al-Ja’d,Nabi ﷺ bersabda,

“Kuda itu terikat pada ubun-ubunnya kebaikan sehingga Hari Akhirat.”

(HR. Bukhari,no.2850)